Halaman

Kamis, 09 Februari 2012

Sekeping Hati


Sekeping hati adalah perantau yang senantiasa rindu kampung
halaman...
saat ia merasa tak dikehendaki, wajah rumah mengapung di mata
tempat kegundahan dapat dibagikan
tempat kelelahan dapat direbahkan
dan mimpi serta harapan pun dapat kembali disemaikan
sekeping hati adalah perantau yang senantiasa mendamba
penerimaan..
saat ia merasa bagian dari penolakan, wajah rumah mengapung di
mata....
tempat keganjilan dapat digenapkan
tempat kekurangan dapat dicukupkan
dan nalar serta rasa pun dapat kembali diceriakan
lantas bagaimana dengan perantau cinta sepertimu, kawan
yang bertahun-tahun tersesat dalam pencarian
dimana rasa tak dikehendaki adalah karib perjalanan
dimana rasa bagian dari penolakan adalah sekutu perjuangan
adakah wajah rumah pun mengapung di matanya
menemani kecipak tangis kerinduan atau raungan asa pulang
kawan, lubang kecoak mana lagi yang harus kaudatangi
tuk buatmu sanggup menertawai komedi kehidupan ini
sarang kutu mana lagi yang harus kausambangi
tuk buatmu sanggup menertawai diri sendiri
saat kegundahan dan kelelahan membuncah
saat keganjilan dan kekurangan mencerca
saksikanlah, Tuhan masih saja tertawa
bermain dengan rasa tak dikehendakimu
bercumbu dengan rasa bagian dari penolakanmu
kawan, bedebahi saja kenyataan
dengan mensyukuri indahnya menjadi yang terpilih
bermain peran tak mudah dalam kisah petualangan
bedebahi saja kenyataan, kawan....
toh rumah kebahagiaanmu bukan di masa lalu
rumah kebahagiaanmu bukan di tempat jauh
pun rumah kebahagiaanmu bukan di genggaman selainmu
seperti Tuhan skenariokan, hanya sabar dan ikhlas yang dibutuhkan
ah, kawan, betapa tak mudahnya bermain peran tak mudah
terlebih di babak kefanaan ini, dimana akhir bahagia tak selalu bisa
disua
maka bedebahi saja kenyataan, kawan
biarkan Tuhan puas tertawa
menyaksikan semua cerita berjalan sesuai keinginan-Nya...

1 komentar:

Dara Manis mengatakan...

kok sepi yah...?????